Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Petrikor

Sore itu, hujan rintik tiba-tiba turun. Telah lama tanah ini tidak basah oleh hujan. Meskipun karena itu aku sempat terhenti sejenak, akhirnya aku memutuskan untuk meneruskan perjalanan. “Aku sudah basah oleh keringat untuk apalagi takut basah oleh sedikit hujan.” Batinku. Ku hirup udara lembab yang tipis, ku susuri jalanan yang dilalui orang-orang yang takut basah, menepi ke emperan toko atau berteduh di bawah tenda pedagang kaki lima.  Sampaiku di sebuah warung kopi, ku buka pintunya dan lonceng berdentang, sang nenek tersenyum selamat datang. Ku balas senyumnya dan berjalan menuju ia yang telah menungguku. “Apa kau tersesat menuju ke sini?” ku dengar suaranya yang berat. Ia tak menungguku duduk dengan baik dulu, ia sungguh tak sabar menyampaikan kritiknya. Aku diam saja, ku gantung tas dan jaket pada sandaran kursi lalu ku duduk, ku silangkan kakiku. “Aku memesan minuman dulu boleh?” Ku tatap wajah yang selalu aku cari setiap aku butuh teman bicara

Selusin hal tentang kehidupan

Selamat pagi para tamu, para imigran surga. Heuheu. Gimana kabar hati? Masihkah sepi sendiri? Ehehe. Saya yang tak seberapa ini mencoba menuliskan pendapat saya mengenai kehidupan yang mampu terpikirkan oleh saya saat ini. Esok atau lusa bisa saja pandangan ini berubah, karena ada hal-hal baru yang saya pelajari, tapi untuk saat ini, inilah dia. 1. Pondasi yang kokoh Hidup akan melempar kita jauh ke kanan ataupun ke kiri, hidup akan melambungkan kita ke puncak dan menjatuhkan kita jauh ke dasar, hidup juga terkadang membuat kita bingung karena mengambang di tengah-tengah. Cari dan temukan tempat yang baik untuk berdiri, setelah itu bangunlah pondasi yang kokoh. Semakin kuat pondasi itu, semakin bisa kita mengatur jarak, memberi ruang, dan mengambil keputusan dengan bijak. 2. Rajin melakukan revisi Apapun yang kita rasa benar kemudian kita yakini, memang perlu dipertahankan. Tapi tidak ada salahnya untuk terus belajar dan mencari tau hal-hal yang mungkin akan mempertebal keyaki