Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Mencoba Meminimalkan Sampah

Hampir semua barang yang kita gunakan akan berakhir menjadi sampah, sedang makanan pun akhir ceritanya adalah sampah meski tersimpan di dalam tubuh. Sampah yang kita hasilkan ini ada yang bisa di daur ulang dan ada yang sulit bahkan mungkin tidak bisa didaur ulang, maka kita perlu memperhatikan jenis sampah apa yang sering kita produksi atau kita buang. Saya pernah kesulitan tidur karena tiba-tiba muncul pikiran, apa ujung cerita dari semua sampah yang selama ini saya buang, terutama ketika menjadi anak kos dimana setiap membeli makanan di warung dibungkus plastik lalu setiap plastik yang sudah kotor itu langsung dibuang, 2-3 kali makan dalam sehari selama lebih dari 5 tahun. Saya sungguh ngeri, sampai termimpi-mimpi sampah itu menuntut penyelesaian dari saya. Memang saya pernah membeli makan dan dimasukkan ke kotak makan sendiri, saat itu pikiran tidak panjang sehingga tidak menjadikan perbuatan itu sebagai kebiasaan. Di masa itu, kepedulian akan sampah hanya sebatas tidak membu

Mencoba Minimalis Part. 2

Identify the essential. Eliminate the rest. - Leo Babauta - Berlanjut dari kisah yang sebelumnya, saya akan kembali menceritakan pengalaman saya meminimalkan kepemilikan barang-barang pribadi dan ujian-ujian yang muncul ketika ingin hidup dengan barang seperlunya. Huuuhhh...baiklah, saya akan mulai dari: Perangkat perawatan tubuh. Tempat saya tinggal ini sungguh panas dan kering, sehingga memicu eksim dan alergi saya bermunculan. Selain itu, karena keadaan setiap hari seperti sedang sauna maka badan akan berkuah-kuah, penuh keringat. Lalu wajah juga menjadi kusam, hitam, bahkan pori-pori membesar. Ya begitulah. Saya yang awalnya hanya bertahan dengan sabun cuci muka, pelembab, dan bedak menjadi oyong karena melihat keadaan kulit yang memprihatinkan. Saya berpikir dengan cermat sebelum akhirnya memutuskan membeli perlengkapan skin care   seperti susu pembersih, toner, dan masker. Dalam memutuskan membeli segala perlengkapan itu saya tetap berfokus pada apa yang kulit