#37

Pagi
tercermin sekali bahwa menjahit membuatmu menggeliat kembali
aku sangat bahagia atas apa yang telah kau retas
meski belum banyak
meski masih awal
aku yakin ini akan menjadi sesuatu yang besar
kuatkan kakimu
kokohkan pijakanmu
karena mulai saat ini
angin akan berhembus lebih kencang

hmmmmm
ada hal yang ingin aku bincangkan kepadamu
tentang hubungan orang tua dan anak
yang hanya kurang dari sekulit ari yang ku pahami

harusnya hubungan orang tua dan anak adalah hubungan paling indah di dunia
mereka merupakan bagian dari satu sama lain
tapi pada praktiknya
hubungan itulah yang kerap kali tidak melahirkan keharmonisan
menyesakkan Pagi
amat menyesakkan

tidak ada hal yang paling membingungkan
kecuali pengungkapan kasih sayang yang keliru

hidup dengan alasan untuk saling membahagiakan
namun pada akhirnya berakhir dengan rasa perih

hidupmu adalah hidupmu
namun hidupmu pun adalah hidup orang tuamu
seharusnya banyak yang bisa dilakukan bersama
menghadirkan kebahagiaan bagi satu sama lain
menjadikan kebanggaan bagi satu sama lain
tetapi tidak
tidak semudah ketika kau mengupas kulit jeruk

setiap orang yang lahir pasti menjadi anak
namun seorang anak belum tentu menjadi orang tua
dan tidak semua orang tua
mampu menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya

tidak jarang orang tua
menunjukkan amarahnya kepada anak
yang pada awalnya
ia lah yang membentuk anaknya tersebut
dengan didikannya itu
anaknyalah yang menjadi bumerang baginya
namun yang ia tahu
anaknya itulah yang bersalah
tak patuh padanya

tidak jarang orang tua
menunjukkan kekecewaan pada pilihan anaknya
padahal anaknya hanya meminta sedikit ruang
pada orang tuanya
tidak terlalu banyak
jika tidak ingin mendukung
setidaknya tidak melemahkan tenaga anaknya itu
setidaknya tidak meracuni harapan dan cita-citanya hingga mati

tidak jarang orang tua
menginginkan anaknya menjadi fotokopi dirinya
khilaf untuk peduli bahwa
anaknya itu
seorang manusia yang telah lahir dengan takdirnya sendiri

banyak
banyak lagi hal yang tidak selaras

namun jika kau koyak-koyak hatinya
kau kuliti jiwanya
pada orang tua maupun anak
yang ada hanya rasa untuk saling membahagiakan
tidak kurang

Tuhan Maha Adil Pagi
Ia telah memberikan kesempatan untuk meminta banyak hal padaNya
kesempatan sangat luas bahkan tak berhingga
yaitu do'a
tempat orang tua maupun anak mengadu
mengadukan segala beban dihati dan dipundaknya
memohon pada Sang Maha Kasih
untuk melembutkan hati masing-masing

Tuhan Yang Maha Baik
juga telah menciptakan sebuah "kata"
yang kekuatannya melebihi apa yang mampu kau bayangkan
syukur
kau bisa menggunakannya kapanpun dimanapun dalam konsidi apapun

dua hal itulah amunisi kita
ketika asa ini terasa pupus
ketika hati ini tak begitu besar luasnya
ketika kaki ini melemah hingga tak sanggup berdiri
dan ketika ketika lainnya
yang biasa terjadi ketika lupa
ketika lupa akan Dia

tidak ada yang sia-sia
dan di hati ini akan selalu bersemayam
harapan keharmonisan itu
pada setiap hidup orang tua dan anak
pada setiap individu yang lahir sebagai anak
pada setiap anak yang kelak belum tentu menjadi orang tua

itu Pagi
itulah yang ingin aku bincangkan padamu
aku minta maaf jika ini terlalu subjektif
karena aku adalah seorang yang terlahir sebagai anak
namun belum tentu mampu menjadi orang tua
apalagi orang tua yang baik bagi anaknya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekan 7: Mengobrol

Pekan 8: Game Online, Game Offline

Pekan 5: Menikmati Moment