Pekan 4: Mereka seperti bibit

Selasa

Hari pertama setelah libur satu pekan.
Hari ini mereka begitu aktif, bermain dan ketawa haha hihi.
Saya perlu bolak-balik mengingatkan mereka untuk menurunkan volume suara. Saya berupaya untuk tidak memarahi. Saya ingin menemukan formula lain untuk mengingatkan mereka.
Tapi hal itu tidaklah terjadi dalam waktu berjam-jam, sebelumnya ketika yang datang baru beberapa orang, mereka bermain balok dengan manisnya.


Sore hari ada kejutan, seorang teman semasa saya kuliah memberikan kami majalah BOBO, bersyukur sekali rasanya. 



Rabu

Rasanya aneh sekali ketika meminta anak-anak untuk duduk diam, mereka memang perlu aktif.
Menggabungkan mereka dalam satu ruangan memang suatu tantangan, tapi yang saya amati mereka sudah cukup terlatih untuk tetap fokus dengan apa yang mereka sedang kerjakan sekalipun temannya melakukan hal lain.



Jika suara mereka sudah meninggi akibat level kebahagiaan meningkatkan, saya berusaha ingatkan dengan suara yang lebih rendah, lucu sekali liat mereka ketawa dalam versi bisik-bisik.


Kamis

Seyogyanya orang tua atau orang dewasa yang mendampingi anak-anak harus jauh lebih kreatif dan imajinatif, karena ketika kita melarang atau membatasi mereka melakukan sesuatu contohnya main HP, kita harus memberi kegiatan alternatif yang kurang lebih sama serunya dengan main HP. 
Jika mendampingi agak sulit, setidaknya sediakan fasilitasnya, kita akan takjub bagaimana mereka mencari celah agar tetap bahagia.


Tau atau tidak main rubik, yang penting putar-putar dulu. Hihihi....


Jum'at

Hari Jum'at adalah hari yang menantang bagi saya, mempertanyakan apakah rencana berjalan lancar atau tidak, apakah pesan permainan tersampaikan dengan baik, apakah anak-anak menerima permainan yang disuguhkan, dan apakah-apakah lainnya. Tapi bismillah saja, Allah pasti bantu.

Lihatlah, pemanasan ini seru sekali.



Tanamkan banyak memori yang membahagiakan dan rasa syukur untuk setiap peristiwa. 



Tumbuhlah kalian, jadilah sesuatu yang menambah keindahan bumi :)

***  
Orang tua diberikan bibit yang tidak tahu akan tumbuh menjadi tumbuhan seperti apa, itulah anak-anak mereka.

Perilaku, cara berkomunikasi, karakter asli atau karakter yang berubah dari seorang anak biasanya menunjukkan bagaimana ia dibesarkan, lingkungan seperti yang ia tempati, serta nilai-nilai apa yang ditanamkan pada dirinya.

Setiap anak berbeda, setiap anak perlu diamati dan dikenali, kita perlu mendampingi mereka melalui komunikasi yang mendorong mereka tumbuh serta welas asih. Selain itu, anak-anak tumbuh dengan mencontoh aksi langsung dan nyata, bukan hanya ucapan. Anak-anak akan terbiasa berbagi jika dari kecil ia melihat aksi berbagi yang dilakukan orang tuanya secara langsung ketimbang anak-anak yang hanya mendengar ucapan "kamu harus berbagi ya" sedangkan aksi nyatanya tak pernah ia saksikan. 

Semestinya orang tua bisa minimalis dalam berkata-kata karena pola anak adalah melihat contoh dan aksi nyata.

Melibatkan mereka dalam banyak kegiatan, menyertakan dalam mengambil keputusan terutama yang berkaitan dengan dirinya, mendengarkan dan menghargai keputusan mereka adalah beberapa upaya untuk membantu anak mengenali siapa dirinya. Menemukan kekuatan dan kelemahan dirinya, sehingga ia bisa memilih potensi mana yang perlu terus diasah. Jenis tumbuhan apakah mereka, nutrisi dan lingkungan seperti apakah yang mereka butuhkan. Mereka harus menuju ke arah pengenalan-pengenalan tersebut.

Anak-anak yang seperti bibit ini perlu tumbuh sesuai harum, warna, serta bentuk fitrahnya, maka good parenting adalah pupuknya. Bagaimanakah good parenting itu?...... mmmmmmmm

Segini dulu untuk pekan ini, sampai jumpa lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekan 7: Mengobrol

Pekan 8: Game Online, Game Offline

Pekan 5: Menikmati Moment