Sajak Kecil

dari hatiku: kesedihan besar,
ku iris-iris sajak kecil
darah keluar memancar-mancar
pedihnya tiada terperikan

tapi mulutku tetap tersenyum
orang yang seperti aku ini 
dapat sempana bahagia sani
dalam siksaan yang maha-pedih

hatiku hati penyair
hati yang sendu luka selalu
hati yang selalu hauskan cinta
tapi tiada pernah mendapat

tapi aku berhutang budi 
pada nasibku yang pedih itu
karena ia dari hatiku
terbit mata air sajak

-ajib rosidi-

*sajak yang kutemukan ketika aku membaca sebuah buku tua di Freedom Institute
yang aku rasakan seperti jatuh cinta pada pandangan pertama

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekan 7: Mengobrol

Pekan 8: Game Online, Game Offline

Pekan 5: Menikmati Moment