#26

Wis, senang sekali mendengar kau baik
aku doakan kau mampu kembali mendaki
aku ingin kau sapa lagi dari atas puncak
dimana di posisi itu tak ada lagi yang bisa kau daki
kau ditempat tertinggi

setelah berjalan di tanah datar
kemudian mendaki lalu menurun
aku memang merasa lelah
dan terkadang putus asa
seperti yang kau katakan
aku harus ingat janji Tuhan

aku harus tetap bersama Tuhan
memperpanjang waktu-waktu sujudku
menghamparkan doa-doa
mengadukan himpitan-himpitan yang terasa begitu menyesakkan

terkadang aku ingin berhenti
dan terdiam
tapi aku harus tetap bergerak
kenangan masa lalu yang menyibukkanku
aku sibuk berharap ada janji bertemu kembali
kepada orang-orang yang dulu aku sayangi
perpisahan kala itu masih menyisakan sakit Wis
seperti ada yang menusukku dengan sebilah pisau bergerigi
kemudian dicabut dengan begitu perlahan
begitulah rasa bila kau tak menginginkan perceraian itu terjadi
namun kini harus kau hadapi

aku belum mampu bertahan
dalam keyakinan bahwa jalan yang saat ini ku tempuh
adalah yang berbaik
aku masih melawan diriku
melawan sakitku
untuk menjalani pilihan ini dengan lebih ringan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekan 7: Mengobrol

Pekan 8: Game Online, Game Offline

Pekan 5: Menikmati Moment