#22
aku merasakan kebahagiaanmu Wis
ternyata dunia baru yang ingin kau tekuni adalah mendaki gunung
sudah selayaknya kita dapat menikmati apa yang ditawarkan alam
namun jangan berpikir untuk merusaknya
sampai kapanpun sebuah perjalanan akan selalu menghadirkan makna
jika kita mampu meresapinya
pagi akan hadir dengan sempurna jika teriringi oleh surya
Wis,..
aku sedang tidak seperti yang kau kira
tidak ada pemaknaan yang lebih dalam pada diriku
hanya penyesalan masa lalu
dan kecemasan terhadap yang akan datang
aku sedang menguliti diriku sendiri Wis
menciptakan kelemahan sendiri
dialog pada Tuhanku belum sempurna
aku seperti prajurit yang kalah perang
membawa balik semua peralatan perang
mengubur tekad yang dulu bulat
karena berdiri pada kakiku yang lemah
dan bergantung pada jiwaku yang rapuh
apakah aku benar-benar lemah dengan menangis Wis?
karena aku ingin sekali menangis
aku menangis sambil memeluk batu yang dingin Wis
membuat kaku seluruh tubuhku
kelu akibat memikirkan pulang
pulang berarti melepaskan suatu kehidupan yang telah lama aku genggam
melepaskan apa yang sudah terikat oleh hati
serta melepaskan cinta yang sangat ingin aku miliki
cinta ini berbatas keadaan
menyisakan sakit
tidak ada janji untuk bertemu kembali
hanya pergi
ketika aku tak mampu lagi menopang diriku sendiri
yang tepikirkan adalah kembali pada asalku
dimana aku bermula
di sana aku memiliki tempat untuk pulang
menyandarkan diri
meski harus meninggalkan suatu kehidupan yang sangat aku senangi
Wis, apakah benar jika berada di antara dua pilihan yang baik
memilih salah satunya
hasilnya akan sama-sama baik?
bertahan pada suatu kehidupan yang telah aku miliki
atau pulang adalah dua pilhan yang baik bukan?
semoga
semoga begitu adanya
dengan pulang
aku membiarkan ragaku termiliki
oleh mereka yang sangat mengharapkan kehadiranku
dan aku akan terus bertahan
separuh hatiku terberai Wis
sampai kapanpun
aku akan menunggu jiwaku bersatu pada tubuhku
hingga bersama-sama mencari dan menempati tempat yang lebih damai
ternyata dunia baru yang ingin kau tekuni adalah mendaki gunung
sudah selayaknya kita dapat menikmati apa yang ditawarkan alam
namun jangan berpikir untuk merusaknya
sampai kapanpun sebuah perjalanan akan selalu menghadirkan makna
jika kita mampu meresapinya
pagi akan hadir dengan sempurna jika teriringi oleh surya
Wis,..
aku sedang tidak seperti yang kau kira
tidak ada pemaknaan yang lebih dalam pada diriku
hanya penyesalan masa lalu
dan kecemasan terhadap yang akan datang
aku sedang menguliti diriku sendiri Wis
menciptakan kelemahan sendiri
dialog pada Tuhanku belum sempurna
aku seperti prajurit yang kalah perang
membawa balik semua peralatan perang
mengubur tekad yang dulu bulat
karena berdiri pada kakiku yang lemah
dan bergantung pada jiwaku yang rapuh
apakah aku benar-benar lemah dengan menangis Wis?
karena aku ingin sekali menangis
aku menangis sambil memeluk batu yang dingin Wis
membuat kaku seluruh tubuhku
kelu akibat memikirkan pulang
pulang berarti melepaskan suatu kehidupan yang telah lama aku genggam
melepaskan apa yang sudah terikat oleh hati
serta melepaskan cinta yang sangat ingin aku miliki
cinta ini berbatas keadaan
menyisakan sakit
tidak ada janji untuk bertemu kembali
hanya pergi
ketika aku tak mampu lagi menopang diriku sendiri
yang tepikirkan adalah kembali pada asalku
dimana aku bermula
di sana aku memiliki tempat untuk pulang
menyandarkan diri
meski harus meninggalkan suatu kehidupan yang sangat aku senangi
Wis, apakah benar jika berada di antara dua pilihan yang baik
memilih salah satunya
hasilnya akan sama-sama baik?
bertahan pada suatu kehidupan yang telah aku miliki
atau pulang adalah dua pilhan yang baik bukan?
semoga
semoga begitu adanya
dengan pulang
aku membiarkan ragaku termiliki
oleh mereka yang sangat mengharapkan kehadiranku
dan aku akan terus bertahan
separuh hatiku terberai Wis
sampai kapanpun
aku akan menunggu jiwaku bersatu pada tubuhku
hingga bersama-sama mencari dan menempati tempat yang lebih damai
Komentar
Posting Komentar